Kebutuhan dan Pola Hubungan Antara Manusia Sebagai Insan Pendidikan dalam Filsafat Pendidikan
DAFTAR ISI………….........…..………………………………………………………….........
A. LATAR BELAKANG………………………………….........................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................
C. TUJUAN...........……………………………………………. ………………...........................
a.
Kebutuhan dan pola hubungan antara manusia sebagai insan
pendidikan...............................
b. Pandangan
filsafat tentang hakikat
manusia..............................................................................
c.
Manusiab makhluk
berpendidikan.............................................................................................
A.
Kesimpulan…....……………………………………………………………………….......................
B. Saran…………………………………………………………………………………...........................
C.Daftar
pustaka........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia
pada dasarnya dilahirkan ke dunia sebagai bayi yang tidak dapat berbuat
apa-apa tanpa pertolongan orang lain.mereka memerlukan bantuan orang lain untuk
dapat memepertahankan hidupnya. Dalam hidupnya manusia akan dihadapkan kepada
beberapa kemungkinan. Apa yan dibawanya sejak lahir merupakan potensi dasar
yang masih harus dikembangkan dalam lingkungan melalui bantuan pihak lain,
berupa pendidikan. Untuk dapat memilih dan melaksankan cara-cara hidup yang
baik dalam berbagai masalah kehidupan,manusia harus mendapatkan pendidikan.
Oleh karena itu,
pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia. Dengan pendidikan manusia
akan berkembang menjadi manusia yang lebih dewasa. Karena pendidikan merupakan
suatu upaya mendewasakan manusia yaitu membimbing agar menjadi manusia yang
bertanggungjawab. Dengan tanggungjawab manusia akan menunjukkan adanya
kesadaran normatif pada dirinya, dimana dia menyadari dan membedakan mana
perbuatan yang baik dan buruk.dengan itu mereka
telah membuktikan akan adanya kata hati dan hati nurani mereka.
B.RUMUSAN
MASALAH?
a. Kebutuhan
dan pola hubungan antara manusia sebagai insan pendidikan?
b.
Pandangan filsafat tentang hakikat
manusia?
c.
Manusia makhluk berpendidikan?
C.TUJUAN
a. Menjelaskan
pola hubungan antara manusia sebagai insan pendidikan.
b.
Menjelasakan pandangan filsafat tentang
hakikat manusia.
c.
Manusia makhluk berpendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. POLA HUBUNGAN ANTARA MANUSIA SEBAGAI INSAN PENDIDIKAN
Filsafat pendidikann ialah hasil
pemikiran dan rerenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai
pendidikan.Dengan kemampuan pengetahuan yang benar,manusia berusaha menjaga dan
mengembangakan kelangsungan hidupnya.Manusia berusaha mengamalkan ilmu
pengetahuannya dalam perilaku sehari-hari.Dalam perilaku
sehari-hari,pengetahuan berubah menjadi moral dan kemudian menjadi etika
kehidupan,sedemikian rupa hakikat perilaku berupa kecenderungan untuk
mempertanggung jawabkan kelangsungan dan perkembagan hidup.
Sedangkan tanggung jawab yang
demikian itu berbentuk keadilan.Adil terhadap diri sendiri,terhadap sesama
manusia dan terhadap alam dimana kjehidupan ini berlangsung
.Karena tanpa diri dan atau kepribadiannya,seorang manusia tidak akan mungkin
bisa memerankan arti dan fungsi sebagai manusia.Tanpa sesama manusia
lain,seseorang manusia tidak akan mampu berada dan melangsukan kehidupannya.
B.PANDANGAN
FILSAFAT TENTANG HAKIKAT MANUSIA
Ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebut
antropologi filsafat.Dalam hal ini,ada empat aliran yang akan dibahas:
1.
Aliran serba zat
Aliran ini mengatakan yang sungguh-sungguh itu hanyalah zat atau
materi.Alam ini adalah zat atau materi dan manusia adalah unsur dari alam.Maka
dari itu,manusia adalah zat atau meteri(Muhammad Noor Syam,1991).
2.
Aliran serba roh
Aliran ini berpendapat bahwa segala
hakikat segala sesuatu yang ada di dunia ialah roh.Hakikat manusia juga adalah
roh.Sementara zat adalah manifestasi dari roh.Menurut Fiche,segala sesuatu yang
ada dan hidup itu hanyalah perumpamaan,perubaha atau penjelmaan dari roh(Sindi
Galzalba,1992:288).Dasar pemikiran ini ialah bahwa roh itu lebih berharga,lebih
tinggi nilainya dari pada materi.
3.
Aliran dualisme
Aliran ini menggangap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri darti dua
subtansi,yaitu jasmani dan rohani.Kedua subtansi ini masing-masing merupakan unsur asal,yang
adanya tidak tergantung satu sama lain.Jadi,badan tidak bersal dari roh dan roh
tidak berasal dari badan.Perhujudannya manusia tidak serba dua,jasad dan
roh.Antara badan dan roh terjadi sebab akibat keduanya memengaruhi.
4.
Aliran eksistensialisme
Aliran filsafat modren berpandangan
pada hakikat manusia merupakan eksistensi dari manusia.Hakikat manusia adalah
apa yang menguasai manusia secara menyeluruh.Disini,manusia dipandang tidak
dari sudut serba zat atau serba roh atau dualisme.
Filsafat berpandangan bahawa hakikat
manusia itu berkaitan antarabadan dan roh.Islam secara tegas mengatakan bahwa
badan dan roh adalah subtansi alam,sedangkanm alam adalah makhluk dan keduanya
diciptakan oleh Allah.Hakikat manusia adalah roh sedangkan jasad hanya lah alat
yang dipergunakan olah roh semata.Tanpa kedua subtansi tersebut tidak dapat
dikatakan manusia.
.
C.MANUSIA
MAKHLUK BERPENDIDIKAN
Manusia
sebagai objek pendidikan adalah manusia dalam perwujudannya sebagai individu
yang menjadi bagian integral dari masyarakat. Dua sisi perwujudan ini dipandang
penting dan perlu untuk proses dalam sistem pendidikan, agar kemudian hari
manusi dapat menemukian jati dirinya sebagai manusia. Bahwa tanpa pendidikan
manusia tidak mungkin bisa menjalankan tugas dan kewajibannya di dalam
kehidupan sesuai dengan hakikat asal mula dan hakikat tujuan hidupnya. Dengan
begitu pendidikan difungsikan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan dalam diri
manusia.
Tersirat dalam
kodratnya sebagai makhluk pendidikan, atas potensi kodrat cipta, dan rasa
karsanya manusia berkemampuan untuk dididik dan mendidik. Kemampuan didik
berarti tiga potensi kejiwaan itu sejak kecil bisa menerima perwatakan,
pertolongan dan pembimbingan dari orang lain. Sedangkan kemampuan mendidik
berarti pada tingkat kesadaran dan keadaan tertentu, manusia bisa melakukan
perwatakan, pembinaan dan pertolongan kepada oranglain. Dengan kemampuan pendidikan
inilah manusia terus membuat perubahan untk mengembangkan hidup dan kehidupan
dirinya sebagai manusia. Karena pendidikan adalah masalah khas kodrat manusia,
sepanjang ada manusia, pendidikan akan selalu ada. Jadi bagi manusia pendidikan
adalah mutlak.
BAB III
A.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah tersebut
diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa idealisme adalah filsafat yang
pandangan yang menganggap atau memandang ide itu primer dan materi adalah
sekundernya, dengan kata lain menganggap materi berasal dari ide atau
diciptakan oleh ide. Jadi manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang sudah
lama menghuni bumi.Sebelum terjadi proses pendidikan diluar dirinya,pada
awalnya manusia cendrung berusaha melakukan
pendidikan pada dirinya sendiri,dimana manusia berusaha mengerti dan mencari
hakikat kepribadian tentang siapa diri meraka sebenarnya.
B.Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah itu masih belum sempuna. Penulis sangat membutuhkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, untuk kesempurnaan makalah ini, dengan
meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita tentang filsafat kebutuhan dan pola
hubungan antara manusia sebagai insan pendidiksan.
C.Daftar
pustaka
Ali,H.1990.filsafat
pendidikan.Yogyakarta:Kota Kemang.
Arifin,H.M.1987.filsafat
pendidikan islam.Jakarta:Bina Aksara.
http://denovoidea,wordpress.com/1009/02/23/hubungan-filsafat-dan-pendidikan.html.
Comments
Post a Comment